Jumat, 11 Januari 2013

Gamers vs Non Gamers

Gamers atau Non Gamers? - Di zaman digitalisasi seperti ini, umat manusia menjadi seperti diperbudak oleh teknologi. Apalagi sekarang yang namanya Game Online sedang merajalela. Banyak kasus - kasus negatif mengenai game online. Kasus negatif yang paling sering terjadi di kalangan anak muda ialah membolos untuk pergi ke warnet demi bermain game online.


Game juga dapat memicu emosi seperti sedih, tegang, bingung, takut, dan frustasi. Pemicunya bisa dari genre game tersebut. Berdasarkan data dari 10 gamers yang telah saya kumpulkan akhirnya saya telah simpulkan beberapa alasan kenapa para gamers bisa frustasi.
  1. Ingin bermain mode multiplayer, tetapi karakter keren yang ingin digunakan masih terkunci
  2. Membeli game lawas yang salah
  3. Menulis kembali kode untuk save di game-game zaman dulu
  4. Server yang dipilih untuk MMO ternyata down.
  5. Memasukkan kode DLC ketika pertama kali memainkan sebuah game
  6. Orang lain memilih karakter yang ingin kita gunakan.
  7. Keluar jalur di game racing.
  8. Bertemu dengan game bagus dengan voice acts yang buruk.
  9. Menunggu teman belajar movelist di game fighting
  10. Gamenya harus di crack dahulu
  11. Dikalahkan anak 10 tahun.
  12. Game yang disewa ternyata penuh sayatan dan tidak mungkin dimainkan
  13. Melihat gamer lain berjuang menyelesaikan puzzle yang sudah kita selesaikan
  14. Kalah karena kontroler rusak
  15. Karakter atau kelas favorit dilemahkan oleh sang developer.
  16. Mengambil quests.
  17. Bertukar nyawa dengan teman yang langsung menghabiskannya dalam hitungan detik
  18. Kalah dengan gamer yang menekan tombol sembarangan di game fighting
  19. Bermain dengan ditonton orang yang selalu memberi instruksi kepada kita
  20. Stuck di puzzle, mencari jawabannya di internet, dan menemukan ternyata solusinya sederhana
  21. Mengira diri sebagai jagoan dan kemudian dipermalukan di multiplayer online
  22. Teman dengan nyawa penuh mengambil med-kit / power-up.
  23. Bertemu dengan Pokemon yang menarik tapi gagal menangkapnya.
  24. Level yang melibatkan air.
  25. Handheld kehabisan baterai sebelum sempat save.
  26. Karakter RPG tidak bisa bergerak karena kelebihan beban.
  27. Scene yang tidak bisa di-skip.
  28. Diserang dengan Blue Shell di Mario Kart.
  29. Keluarga datang menonton saat game menunjukkan scene yang “tidak pantas”
  30. Bertemu dengan Boss Terakhir yang terus mengeluarkan jurus spesial.
  31. Game berhenti bergerak saat mengakses menu.
  32. Menghabiskan ammo dan health untuk musuh yang terus muncul.
  33. Mendapatkan spoiler cerita dari orang lain.
  34. Mendapatkan ending yang buruk.
  35. Tidak lagi memiliki inventory slots yang kosong.
  36. Tidak sempat mempersiapkan diri untuk Bos super-sulit.
  37. Dibunuh hacker.
  38. Memainkan kembali sebuah game RPG setelah jeda 1 bulan dan kebingungan.
  39. Harus menginstall banyak update ketika baru hendak memainkan sebuah game.
  40. Hampir berhasil melakukan misi stealth dan ketahuan di ujung misi.
  41. Terbunuh karena melakukan gerakan yang tidak sengaja.
  42. Mati karena bug atau glitch.
  43. PC yang dimiliki ternyata tidak kuat memainkan game yang baru dibeli.
  44. Misi yang hanya berisi pengawalan.
  45. Harus memulai kembali sebuah misi karena ada NPC penting yang terbunuh tidak sengaja
  46. Kembali menyusuri jalan sebelumnya karena ada item / key item yang tidak terambil.
  47. Melakukan save game di kondisi karakter yang buruk.
  48. Glitch yang membuat game tidak bisa bergerak maju.
  49. Mati sebelum sempat save.
  50. Tidak sengaja menekan tombol “Yes” ketika NPC bertanya, “Apakah ingin mendengarkan instruksi ini sekali lagi?”
Demikianlah artikel saya di pagi ini. Saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca. Mohon maaf jiga ada kesalahan pada penulisan kata - kata.

Ditulis Oleh : Unknown // 08.31
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, apakah anda ingin berkomentar?

 
Diberdayakan oleh Blogger.